RINGKASAN
Buah naga merah sebagai salah satu buah yang memiliki
banyak manfaat untuk membantu mengatasi dan membantu menyembuhkan berbagai
penyakit. Mulai dari batang buah naga, daging buah naga, sampai dengan kulit
buah naga juga memiliki banyak kandungan vitamin dan zat yang sangat
bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan buah naga merah, sebagai buah
konsumsi yang bisa di gunakan untuk terapi dalam penyembuhan suatu penyakit.
Lipstik merupakan kosmetik kecantikan yang kini
popular dan banyak diminati oleh seluruh kalangan usia baik itu anak-anak,
remaja maupun dewasa. Dengan pengolahan kulit buah naga menjadi lipstik yang
merupakan alat kecantikan inovatif yang sehat dan juga disukai oleh banyak
kalangan menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan konsumsi kulit buah
naga di masyarakat. Berbagai varian warna
yang dikemas secara praktis dan menarik dapat meningkatkan minat
masyarakat terutama kalangan pelajar dan mahasiswa untuk membelinya. Kemudahan
itulah yang menjadi jalan keluar bagi para pelajar, mahasiswa untuk
mengkomsumsinya.
Keywords : Buah, lipstik
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Buah Naga atau yang juga populer dikenal dengan nama Pitaya, merupakan
salah satu buah tropis yang unik. Tanaman buah ini digolongkan ke dalam
keluarga kaktus. Buahnya memiliki kulit yang cerah dan dilingkupi dengan sisik
berukuran besar. Kulit buah naga selama ini
jarang dimanfaatkan dan lebih sering menjadi limbah. Padahal, kulit buah naga
memiliki kandungan antosianin, pektin, dan fiberyang tinggi (Sengkhamparn et al., 2013). Selain itu kulit buah
naga juga memiliki kapasitas antioksidan, efek antiproliferatif (Wu et al., 2006; Stintzing et al.,2002), sebagai sumber potensi
pewarna alami dan thickening agent(Harivaindaram
et al., 2008; Phebe et al., 2009) serta sebagai pelembab
dalam produk-produk kosmetik (Stintzing et
al., 2002). Saat ini, produk - produk kosmetika seperti lipstik, eyeshadow, dan blushon yang berada di pasaran hampir seluruhnya menggunakan
pewarna sintetis dan tidak jarang beberapa di antaranya menggunakan pewarna
terlarang. Di antara banyaknya produk kosmetika dekoratif, lipstik adalah produk
kosmetika yang paling banyak digunakan oleh wanita, sebab penggunaan lipstik
seringkali diulang setelah mengkonsumsi makanan atau minuman, serta setelah
lipstik tidak lagi menempel pada kulit bibir. Menurut Anonim (1978), sebagai
sediaan kosmetik yang digunakan di bibir lipstik sangat mungkin tertelan
bersama ludah atau makanan dan minuman yang dikonsumsi, sehingga berbahaya jika
terdapat bahan berbahaya dalam lipstik. Selain itu, sebagai kosmetik, lipstik
tidak memiliki batasan frekuensi penggunaan dan juga lama serta banyaknya
jumlah yang digunakan, sehingga sudah
menjadi suatu keharusan untuk memastikan lipstik terbuat dari pewarna yang
alami dan tidak berbahaya. Lipstik mampu membuat bibir terlihat menawan dan
sebaiknya juga memiliki kemampuan untuk melindungi bibir dari efek buruk sinar
matahari. Sebab kulit bibir dapat menjadi keriput dan menghitam saat terpapar
sinar matahari tanpa perlindungan tabir surya. Sehingga seharusnya diinovasi
agar memiliki kemampuan tabir surya bagi bibir. Senyawa tabir surya dapat
berasal dari senyawa alami seperti kulit buah alpukat, buah mentimun dan dapat
berasal dari senyawa sintetik seperti titanium dioksida dan zink oksida. Namun,
senyawa sintetik memiliki kemampuan yang jauh lebih baik sebagai tabir surya.
Sehingga akan lebih baik apabila senyawa tabir surya yang digunakan berasal
dari bahan sintetik tetapi aman apabila tertelan, seperti titanium dioksida.
Sebagai tabir surya, titanium memiliki kemampuan melindungi kulit yang lebih
baik dari senyawa sintetik aman lainnya. Selain itu, menurut Weir et al.(2012), titanium dioksida
merupakan zat yang umum ditambahkan dalam personal
care maupun makanan. Pada makanan, batas pemejanan pada orang dewasa
(Amerika Serikat) adalah 1 mg Ti per kilogram berat badan per hari. Dalam
pembuatan lipstik, penambahan agen tabir surya seperti titanium dioksida, dapat
menyebabkan efek keputihan pada lipstik, sehingga perlu dilakukan optimasi
antara ekstrak etanolik kulit buah naga merah dan titanium dioksida untuk
mendapatkan lipstik dengan warna dan nilai SPF
yang optimal.
B. Tujuan
Tujuan
dari penyusunan program “”KUBUNGA TULIP”” ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengaplikaasikan
ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan kepada masyarakat khususnya kepada
perempuan tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit pada bibir.
2. Mendidik perempuan tentang
pentingnya menjaga kesehatan kulit pada bibir.
3. Membantu pemerintah untuk
mensosialisasikan hidup sehat dalam mewujudkan Indonesia Sehat.
C. Manfaat Program
1. Meningkatkan
kesehatan kulit bibir terutama pada perempuan.
2. Menciptakan
produk kecantikan inovatif dan sehat berbahan dasar buah.
3. Mampu menambah wawasan mahasiswa dan
masyarakat tentang pengolahan buah-buahan.
4.
Dapat menumbuhkan jiwa
kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa pelaksana.
BAB II
GAGASAN
A. Perkembangan Kebun
Di kawasan Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo kudus terdapat
beberapa perkebunan dan ipstic yang berdiri. Melihat ekonomi di daerah Kudus
yang baik serta tingkat konsumtif masyarakat yang baik pula, hal tersebut
menjadikan usaha di kudus maju.
Buahn naga merupakan bahan yang sulit didapatkan di daerah
kudus, karena sedikit pasokan yang diperoeh dari dalam maupun luar kota. Dengan
pasokan yang cukup tidak sebanding dengan tingkat konsumsi yang relative
tinggi. Dengan mengolah kulit buah naga menjadi olahan kosmetik kecantikan yang
disukai oleh perepuan,remaja juga orang dewasa. Meningkatkan konsumsi buah naga.
Olahan ipstick dari kulit buah naga kian di gemari dikalangan perempuan dan
remaja karena ipstick merupakan kosmetik sehari-hari yang selalu di gunakan
untuk mempercantik wajah. Melihat Kudus adalah kota industry yang 80%
masyarakatnya adalah pekerja sehingga mereka akan lebih memilih untuk membeli
kosmetik kecantikan yang alami. Usaha ini dapat menjadi peluang yang baik saat
ini. Mahasiswa,ibu rumah tangga warga
lingkungan Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo kudus.
B. Analisis
Peluang Pasar
Peluang pasar untuk produk yang
berbahan dasar sayuran ini sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang
konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan.Selain itu daya beli komsumen
terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen
menegah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya
yang ipstick terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi.
Metode pemasaran “”KU BUNGA TULIP”” Kulit buah naga untuk ipstick ini
adalah dengan membuat para konsumen merasa puas terhadap kosmetik produk
kecantikan dan pelayanan prima yang akan mampu membuat mereka menyebarkannya
pada orang lain (dari mulut ke mulut).
C. Tingkat Persaingan
Melihat situasi di tempat yang
akan dimasuki produk, sepertinya produk lipstik kosmetik kecantikan ini akan
laku di pasaran. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau dan sangat pas
untuk ukuran dompet pelajar dan mahasiswa. Selain itu pesaing yang akan
menyaingi produk ini tampaknya belum ada khususnya di Kudus.
Selain itu kami akan melakukan
penjualan secara pesanan dalam jumlah banyak dengan menggunakan jejaring sosial
seperti facebook dan BBM sehingga penjualan ini tidak akan vakum dan akan mampu
bersaing secara global dan tidak akan monoton sehingga akan mampu
berkelanjutan.
Dalam persaingan pasar kami akan
menigkatkan inovasi dalam jangka waktu tertentu sesuai perkembangan zaman dan
permintaan konsumen seperti akan memperkaya warna alami,dan mempercantik
kemasan.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Teknik Impementasi Gagasan
1. Product (produk)
Produk yang direncanakan untuk
diproduksi adalah kulit buah naga untuk lipstik yang telah diproduksi akan
dipasarkan dengan dikemas dalam tabung lipstik. Pada tabung lipstik akan di
tempel dengan label “BUNGA TULIP” Buah naga untuk lipstik. Produk yang
dihasilkan adalah olahan yang sehat.
2. Place (lokasi/distribusi)
Usaha ini akan
dipasarkan di kawasan Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo Kudus dan penitipan barang ke relasi
kerja. Adapun sasaran utama pasar poduk kecantikan ini adalah
Remaja perempuan dan ibu-ibu di Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo Kudus. kelompok umum yang menjadi
target kami adalah masyarakat yang berada di sekitar kudus.
3. Price (harga)
Penentuan
harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya produksi ditambah biaya
lain-lain dan tren yang berlaku. Jika produk yang menjadi idola (trend)
harganya pun bisa dinaikan dari standar harga normal (misal pada saat cuaca
panas atau ketika bulan puasa besar kemungkinan produk ini akan dibanjiri
konsumen). Adapun rencana harga jual dari produk kecantikan kulit buah naga
untuk lipstik adalah Rp.15.000, .
4. Promotion (promosi)
Promosi
akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen. Promosi akan
dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat
strategis lainnya. Selain itu juga akan menggunakan media jejaring sosial (facebook, dan BBM).
proposalnya udh lulus PKM kak?
BalasHapusalhamdulillah
Hapus